Sabtu, 10 Maret 2018

Gumuk pasir dahulu, pantai cemara sewu kemudian

Hari ini adalah hari keduaku di Jogja. Setelah semalam menghadiri acara inti untuk menghadiri undangan pernikahan di Magelang. Maka sesuai rencana hari ini dijadwalkan menjadi acara jalan-jalan.
Dari rencana pembicaraan kemarin di mobil saat perjalanan Cilacap - Jogja, Mba.Diah berencana ingin berwisata ke Pinus Pengger Bantul.
Pantai cemara sewu

“Pingin liat Pinus Pengger yang lagi ngehits di sosmed Instagram.” Katanya!

Dan pagi ini, setelah semalam beristirahat di hotel.  Sesuai rencana, saya disuruh menjemput mereka jam 9.00 pagi di hotel Ambarukmo. Sembari menunggu, saya mencoba untuk membuka google maps, untuk mengukur dan memastikan waktu dan jarak tempuh dari Hotel Ambarukmo sampai ke hutan Pinus Pengger Bantul.
Anggreknya cakep-cakep di halaman hotel Ambarukmo Jogja
Tiga setengah jam, demikian estimasi waktu dan jarak yang muncul di google maps! Biasanya, estimasi ini merupakan perkiraan real dari aplikasi maps milik google ini. Mengingat beberapa kali menggunakan google maps selalu mendekati real. Jadi estimasi waktu dan jarak tersebut yang akan saya gunakan sebagai gambaran sebelum menempuh perjalanan ke Pinus Pengger Bantul.

Seandainya jadi ke Pinus Pengger, artinya saya harus mempersiapkan tenaga ekstra untuk perjalanan Jogja – Pinus Pengger pulang pergi dan dilanjutkan perjalanan pulang ke Cilacap. Padahal kemaren sehabis menempuh perjalanan Cilacap – Jogja dan malamnya dilanjutkan Jogja – Magelang pulang pergi.

Seandainya jadi ke Pinus Pengger dan kembali ke Jogja lagi, kemudian langsung pulang Cilacap, pasti sangat melelahkan. Ya kalau jadi penumpangnya yang duduk dan tidur manis, nah ini lagi jadi supir dadakan! 

Doa saya pasti berharap batal ke Pinus Pengger. Karena faktor jarak, waktu dan juga tenaga ekstra.

Alhamdulillah setelah dirundingkan dan dijelaskan resiko tenaga dan waktu, akhirnya kami sepakat membatalkan berwisata ke Pinus Pengger Bantul. 

Batal ke Pinus Pengger, kami pun memilih ke Pantai Cemara Sewu sebagai gantinya. Lumayan, setidaknya tidak terlalu jauh dari Jogjakarta. Satu jam perjalanan dari Jogja rasanya cukup untuk penghibur karena urung ke Pinus Pengger Bantul.

Selepas makan pagi di soto lamongan dekat terminal lama Umbulharjo, kami pun langsung meluncur ke arah Parangtritis melalui jalan Paris. 

Pantai Cemara Sewu menurut google maps, berada di kawasan pantai Parangtritis!
 
Karena masih cukup pagi, perjalanan lumayan lancar karena kendaraan relatif belum padat. Jadi mobil juga bisa dipacu dengan kecepatan yang cukup. Kurang lebih satu jam, pintu gerbang masuk kawasan pantai Parangtritis Jogja sudah bisa kita temui.

Dimana pantai Cemara Sewu ?

Hanya berpedoman pada aplikasi google maps, kadang saat salah membaca bisa membuat kita jadi agak bingung. Di depan gerbang masuk kawasan Parangtritis, kita sempat kebingungan memastikan letak pantai Cemara Sewu. Setelah beberapa kali bertanya pada penduduk sekitar, akhirnya kami bisa sampai di Cemara Sewu.
Salah satu Spot selfie di Cemara Sewu
Jadi kalau kita dari arah gerbang masuk pantai Parangtritis, nanti sebelum sampai ke kawasan pantai Parangtritis. Kita berbelok ke kanan menuju jalan arah kawasan pantai Parangkusumo. Di kiri jalan, kita akan menemui  penembahan Parangkusumo, maka perjalanan masih kita teruskan ke barat sekitar 1 km.

Nanti di kanan jalan kita akan menemui kawasan gumuk-gumuk pasir yang cukup ngehits di Instagram dan pernah juga menjadi lokasi shooting film. Ada beberapa gumuk pasir di kanan jalan yang akan kita lalui sebelum sampai di pantai Cemara Sewu.

Setelah melalui beberapa gumuk pasir dengan ayunan dan spot-spot untuk berselfienya. Sampailah kita di kawasan pantai Cemara Sewu yang rindang dengan pepohonan cemaranya. 
Spot ayunan di pantai Cemara Sewu
Tempat parkir cukup luas, terlihat ada beberapa kendaraan pribadi, bus dan puluhan motor terparkir di tanah lapang yang dikhususkan untuk parkir pengunjung pantai ini. Tarif parkir untuk kendaraan pribadi sekitar Rp. 5.000,- saja, sedangkan masuk area wisata pantai Cemara Sewu tidak dikenakan tarif atau gratis saja.

Sesaat setelah memasuki kawasan wisata ini, kita akan langsung merasakan suasana rindang dan sejuknya semilir angin laut. Suasana rindang tercipta dari rapatnya pepohonan pinus yang berjajar tumbuh di tempat ini.
Spot Selfie
Seperti tempat-tempat wisata lainnya, berkeliling pantai Cemara Sewu, saya juga menemui warung-warung makanan, toilet dan tentunya wisatawan yang silih berganti berfoto ria di spot-spot selfie yang ada. 
Ramainya wisatawan, membuat kita tidak bisa leluasa mendapatkan foto terbaik
Ramainya lalu lalang wisatawan, karena hari minggu. Membuat saya tidak bisa bebas mengeksplore Cemara Sewu untuk mendapatkan foto-foto yang mengesankan. Mungkin akan lebih baik jika kita pergi ke Cemara Sewu saat hari-hari biasa, pada pagi atau sore menjelang sunset. Agar bisa mendapatkan foto-foto yang lebih baik.

9 komentar:

  1. Aku malah belum ke sini buat motret. Beberapa kali lewat saja tanpa ada niat berfoto

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya enakan hari biasa Mas, kalau mau ke sini. Ramai bgt kalau hari libur, apalagi minggu.

      Hapus
    2. Yups,betul,mas.
      Kalau di hari biasa lokasi pantai-pantai sekitar Gumuk Pasir ngga gitu padat pengunjung.

      Jadi, kalau mau berburu foto-foto keren di lokasi bisa lebih leluasa 😁

      Hapus
  2. Aku pernah tuh kesana pas matahari lagi diubun2.. Puanasnya, pulang ke rumah lgsg belang2.. Hahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, beneran panas banget kalau siang hari..

      Hapus
  3. Tantangan berfoto di tempat wisata
    Yg rame ya pada bocor fotonya sama yg lain. Padahal di Gumuk kalau mau foto-foto seru, walau kadang suka bocor sama yg preweddiprehahaha

    BalasHapus
  4. wah, menarik sekali pantai Cemara Sewu.
    baru tau dan jadi berencana ke sana kak.

    makasih infonya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, kalau bisa sih sorean menjelang sunset aja. Selain lebih nyaman. Setelah itu bisa sekalian hunting sunset di gumuk pasir atau pantai Paris..

      Hapus