Senin, 25 April 2016

Bubur ayam priangan depan RSUD, enak tapi ?

Cukup lama pertama kali mencicipi bubur ayam Priangan depan RSUD Cilacap, mungkin jika nggak salah sekitar tahun 1996. Waktu itu kawan SMA saya, yang juga teman bermain dan nongkrong harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Cilacap.

Karena beberapa kali ikut menginap di rumah sakit, memaksa saya untuk mencari makanan atau makan pagi di sekitaran rumah sakit. Jadilah saya bisa mengenal dan mencicipi bubur ayam Priangan depan RSUD Cilacap yang masih tetap eksis hingga saat ini.
Suasana warung bubur Periangan depan RSUD Cilacap
Karena letak warung bubur ayam Priangan yang persis di depan pintu masuk RSUD Cilacap, maka tak ayal jika pelanggan warung bubur ayam tersebut berawal dari pasien atau pengunjung rumah sakit umum Cilacap. Termasuk diantaranya saya sendiri.. 

Demikian juga pagi tadi, karena kebetulan ada keperluan pagi-pagi di RSUD Cilacap, dan saya belum sempat makan pagi di rumah. Akhirnya memutuskan untuk sarapan di Warung bubur Priangan di depan RSUD, memasuki warung bubur Priangan, suasananya masih tetap sama dengan yang dulu dan juga cara penyajiannya juga ngga berubah.

Ciri penyajian bubur ayam Priangan jika diperhatikan merupakan ciri bubur ayam dari Jawa Barat atau bubur sunda, selain terlihat dari namanya Priangannya. Cara penyajiannya pun juga berciri bubur ayam Tasik atau Bandung, yaitu tanpa kuah santan kuning dan hanya bubur dengan taburan bumbu dan topping saja.
Bubur dengan toppingnya yang khas
Topping buryam periangan terdiri dari suwiran ayam, potongan kerupuk mirip bakwan dan cacahan daun bawang. 

Satu hal yang menarik dan merupakan ciri khas dari Buryam Priangan, dan tidak saya temukan di warung bubur ayam Tasik atau Bandung lainnya di Kota Cilacap, yaitu adanya bumbu tabur bubuk di atas buburnya yang membuat bubur ayam memiliki rasa yang khas, gurih dan asinnya sangat pas di lidah.

Disini, selain bisa sarapan bubur ayam. Menu lain yang juga ditawarkan yaitu lontong opor, tapi mungkin karena dari awal memang spesialisasinya bubur ayam, jadi menu lontong opornya menurut saya ngga terlalu nendang rasanya.

Jika Anda ingin menikmati bubur ayam dengan jajanan kecil lainnya, aneka gorengan seperti Tahu isi, Martabarak asin dan  Tempe mendoan yang merupakan kudapan andalan kota Cilacap juga tersedia di warung bubur Priangan.

Satu porsi buryam Priangan dibanderol dengan harga 12 ribu, untuk ukuran kota Cilacap yang dianggap kota Industri, harga tersebut dianggap masih wajar. Tetapi jika dibanding dengan harga buryam dari warung-warung lainnya, harga 12 ribu memang tergolong agak mahal juga.

Tapi sudahlah, jika dibandingkan dengan rasa dan kualitasnya..untuk harga 12 ribu, rasanya tidak rugi jika kita harus merogoh saku untuk membayar semangkuk bubur ayam yang enak dan porsinya pas sebagai menu sarapan kaum lelaki.. jika Anda kaum wanita, porsi tersebut jika saya amati banyak yang nggak habis.

2 komentar:

  1. ya ampun aku pingin makan bubur ayam :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enak nih Mba.Linda, siapa tau pas ke Cilacap..mampir aja..hehehe

      Hapus