Kamis, 11 Februari 2016

Sepenggal cerita masa lalu sebuah telepon genggam


Sobat masih ingat kapan pertama kali mempunyai telepon genggam, menggunakan simcard operator apa dan berapa harga untuk sebuah kartu perdana simcard ?..hehehe. . ooh iya masih ingat juga kah berapa harga hape saat itu..

Awal kisah telepon genggam mulai digunakan di Indonesia saat itu hanya ada beberapa merk ponsel yang beredar di tanah air seperti  merk : Motorola, Ericsson dan Nokia saja. Ya sepertinya hanya tiga merk pabrikan tersebut yang ada di Indonesia saat itu.
Ericsson GA 628, foto gsmhistory
Ketiga merk tersebut yang masih saya ingat ada motorola MicroTac, ericsson GA 628 dan Nokia 8110 atau Nokia pisang..ketiganya sangat terkenal di jamannya..

Tidak semua orang bisa memiliki sebuah ponsel, tidak semua orang juga bisa membeli sebuah Simcard sebagai kartu operator telepon genggamnya. Karena saat itu harganya mahal dan terbilang tidak terjangkau oleh kalangan biasa, beda dengan sekarang..kita bisa beli Perdana Simcard cukup dengan harga 5 ribu rupiah saja..hihihi...

Harga hape dan perdana simcard.

Saat tahun-tahun pertama dikeluarkannya telepon genggam jaringan GSM, harga  sebuah perdana Simcard bisa berharga selangit..dahulu Simcard sekelas operator kawakan dengan jangkauan yang lebih luas bisa berharga hingga jutaan rupiah.

Saat itu jika kita ingin memiliki sebuah telepon genggam dengan simcardnya, kita bisa merogoh kocek agak dalam dengan harga ponsel sekitar 4 jutaan dan simcard 1,5 juta rupiah.

Ponselnya Android bukan ? ..hehehe, ponselnya hanya ponsel biasa ya, hanya untuk telepon dan SMS saja sesama operator yang sama seperti dituliskan di atas.. dan ukurannya juga gede tebal dan gemuk lho..

Ukuran dan dimensinya.

Saat ini ponsel gede-gede dan lebar-lebar layarnya, tapi bodinya tipis sehingga nyaman digenggam dan enak juga dimasukkan kantong. Bagaimana dengan ponsel jadul saat ini ?, ponsel jadul dahulu berukuran gede-gede juga, tapi tebal dan besar dengan layar yang justru sipit sempit.
Gedenya Motorola MictoTac, foto : flickr.com
Untuk melihat SMS hanya bisa dibaca 1 baris berjalan seperti running text pada televisi..hihihi..ya begitulah, jangankan buat selfie..layarnya pun monocrom seperti kalkulator.. :p

Ringtone monoponic.

Kalau sekarang mah, ringtone bisa berisi musik-musik MP3 ataupun dering-dering cantik bersuara polyponic.. Lain sekarang, lain dahulu..dahulu ponsel hanya memiliki dering-dering monoponic saja dan dering belum bisa diisi dengan download maupun komputer..
Nokia 8110, dahulu populernya Nokia pisang karena bentuknya yang melengkung

Wal hasil, kita harus pasrah dengan irama dering seadanya dari bawaan ponsel.

SMS baru bisa sesama operator.

Mengingat ponsel pada tahun 2000-an rasanya memang sangat jauh teknologinya dibanding dengan teknologi telepon genggam saat ini. Dahulu boro-boro untuk buka email, buat sekedar kirim SMS pun belum bisa lintas operator lho. SMS baru bisa dilakukan antar sesama operator saja dengan tarif yang lumayan mahal sekitar Rp. 350,- per SMS nya..

Jadi dengan artikel ini, kita bisa membuktikan bahwa teknologi terus bergerak dan berkembang dengan cepat, hanya dalam kurun waktu sepuluh tahunan teknologi sudah berkembang sangat maju dan cepat. 

Jadi akan berada dimanakah kita ?, menjadi penonton dan pemakai atau menjadi partisipan dengan mendidik generasi muda anak-anak kita supaya bisa menjadi pemain dan pencipta teknologi pada masa yang akan datang. Salam dan semoga bermanfaat.