Kamis, 03 November 2016

Kemeriahan Sedekah Laut Dengan Balutan Magis


Ada pasukan berkuda, putri ratu, seorang Patih pembawa sesaji yang diawali oleh barisan domas, Bapak Bupati bersama Ibu dengan kereta kencana.
Kemudian di belakang Bapak Bupati beserta Ibu terlihat rombongan pembawa tujuh jollen berisi sesaji yang akan dilarung.
Prosesi pengangkutan Jollen ke tengah laut
Illustrasi suasana pawai sedekah laut pagi itu. Meski terkesan meriah dengan nuansa Jawa, tetapi kesan magis sangat terasa pagi itu. Upacara adat tahunan yang diadakan setiap bulan Suro dan dilaksanakan pada hari pasaran Kliwon ini sudah menjadi salah satu agenda rutin Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Cilacap.

Rombongan pembawa Jollen, dari salah satu kelompok nelayan
Berlangsung setahun sekali, upacara adat sedekah laut merupakan bentuk ucap syukur nelayan atas hasil laut yang mereka dapatkan setiap harinya dari laut.

Antusias penonton

Deretan penonton terlihat berjubel menunggu sepanjang jalan yang akan menjadi rute arak-arakan rombongan pembawa jollen sesaji. Tapi apa sebenarnya jollen sesaji itu? 
Pembawa sesaji
Jollen sesaji merupakan tempat diletakkannya sesaji berupa kepala kerbau bersama ubo rampainya. Bentuk jollen sesaji dibuat seperti sebuah tandu dengan berbentuk rumah joglo dari Jawa Tengah. Jollen bersama sesaji di dalamnya akan dipersembahkan kepada penguasa laut selatan dengan cara dilarung di tengah laut.
Domas
Sebelum dilarung/dilepas di  tengah laut, jollen menjalani prosesi upacara adat di pendopo Kabupaten Cilacap, dilanjutkan dengan diarak dari pendopo Kabupaten Cilacap menuju kawasan pantai Teluk Penyu. 
Pasukan penunggang kuda
Kesan magis memang begitu kental ketika mengintip isi sesaji di dalam setiap jollen. Potongan kepala kerbau dengan balutan sobekan kain mori bersama ubo rampai seperti bakaran kemenyan memang mengesankan suasana magis dari setiap jollen tersebut.

Saya memang memilih melihat sekilas isi dalam salah satu jollen yang akan dilarung ke tengah laut. Semerbak bau kemenyan bakarlah yang membuat saya tidak berlama-lama melihat isi dalam jollen tersebut..
Putri-putri domas pengiring prosesi
Antusias penonton pagi itu memang terlihat begitu nyata, desakan ribuan penonton yang menunggu di seputar panggung upacara mencapai ribuan. Mereka dengan sabar menunggu iring-iringan Bupati Cilacap bersama jollen-jollen sesaji memasuki kawasan bibir pantai Teluk Penyu.
Bapak Bupati dan Ibu dengan kereta kencana
Dari bibir pantai inilah, jollen-jollen ini akan dinaikkan pada masing-masing perahu nelayan untuk dibawa menuju tengah laut.

Sudah berlangsung lama

Sedekah laut ini sudah berlangsung puluhan tahun lalu lho, bahkan sebelum saya dilahirkan. Meski berlangsung hampir di setiap tahun, tetapi saya selalu melewatkannya begitu saja. Rupanya baru sekarang ini, saya benar-benar ingin menonton dan mendokumentasikan ritual rutin adat tahunan ini.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang enggan menonton acara adat ini. Tahun ini rasanya ingin menonton dan mengambil foto dari upacara adat ini untuk menceritakannya disini.

Demi memperoleh tempat strategis untuk bisa mengambil foto-foto terbaik. Rela berpanas-panasan dan berdesakan bersama penonton lain sudah saya lakukan semenjak pagi hari.  Alhasil beberapa foto berhasil saya ambil dan bisa saya pajang di blog ini, meskipun tidak terlalu bagus. 
Jollen yang akan dibawa dengan perahu
Tapi setidaknya bisa menggambarkan suasana pesta adat nelayan yang bernama Sedekah Laut di Cilacap.
Ribuan penonton berjubel di pinggir pantai Teluk Penyu
Berharap ritual tahunan ini bisa semakin meriah dan mendapat tempat tersendiri di hati penduduk Cilacap khususnya. Dengan antusiasme penonton, tentu penyelenggara pun juga akan turut bersemangat mengadakan acara adat ini setiap tahunnya. 



10 komentar:

  1. Isi jollen kepala kerbau beneran? Wah banyak dong kerbau disembelihh.
    Semoga upacara sedekah lau ini tetap dipertahankan. Bukankah juga bisa mengundang wisatawan.

    BalasHapus
  2. ANDROID86 berkata :

    mantap gan, semoga dengan sedekah hidup kita menjadi berkah :-D

    BalasHapus
  3. Hallo. Ritual seperti ini satu sisi juga dapat menambah daya tarik wisata ya mas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali Mba..makasih sudah mampir disini..

      Hapus
  4. seru juga ya acara adat sedekah lautnya

    BalasHapus
  5. Ini agendanya tiap tahun ya mas? Tahu kapannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bulan Suro Mas, pas Jumat Kliwon..jadi kalo njenengan pingin liat agenda ini ya pas itu..di bulan suro dan jumat kliwon..di pantai Parangtritis atau Baron kan juga ada dan waktunya sama.

      Hapus
    2. Aku malah pengen motret perahu naga akhir bulan. :-)

      Hapus
    3. Besok dan minggu ini acaranya Mas..

      Hapus