Senin, 12 Maret 2018

Ada miniatur jalan raya di Sanggaluri Purbalingga

Sabtu adalah hari H saat si kecil EL begitu girang, “Hore aku piknik, naik bis!” katanya. Iya, hari sabtu yang ditunggu si kecil EL tiba. Tiga bis yang kami tumpangi bersama teman-teman EL mulai berangkat dari kotaku Cilacap menuju Purbalingga tepat pukul 07.30.

Tujuan pertama rombongan kami adalah taman Sanggaluri dan Owabong, keduanya terletak di kota Purbalingga. Kurang lebih dua jam perjalanan, pada pukul 09.45 rombongan kami sudah sampai di destinasi pertama taman Sanggaluri Purbalingga.

Sejenak sebelum bus terparkir, aku terkagum. “Tempat ini dulu bukannya taman reptil dan museum uang?”. Gumamku dalam hati.
Pose ramai-ramai di depan pintu masuk taman Sanggaluri
Jarang traveling membuat saya jadi kurang update perkembangan dunia wisata, meski di kota yang terdekat sekalipun! 

Pagi ini, rombongan dari PAUD si kecil ElL tidak sendiri. Ada beberapa bus wisata dari PAUD lain yang juga terparkir di halaman parkir taman Sanggaluri. Dengan puluhan bus besar terparkir di area parkir, yang terbayang dalam pikiran kita pasti di dalam area taman akan penuh sesak pengunjung. 
Bus-bus terparkir rapi di area parkir taman Sanggaluri Purbalingga
Memasuki area taman, kesan padat pengunjung tidak terlalu saya rasakan. Dengan luas taman yang konon mencapai 3,5 hektare, meski jumlah pengunjung hingga 500 s/d 700 orang.  Suasana nyaman masih tetap terasa di dalam area taman Sanggaluri.
Wahana miniatur kereta api
Selain hanya sekedar berwisata. Beberapa rombongan PAUD lain dari kota lain juga mengadakan outbound untuk siswa-siswi PAUD dan orang tuanya. Sedangkan rombongan dari PAUD si kecil EL hanya mengadakan acara tamasya bebas saja.

Menjajal beberapa wahana

Setelah melalui gerbang masuk taman Sanggaluri, beberapa wahana bermain kesukaan anak-anak bisa langsung saya temui. Dari komedi putar, trampollin besar, kereta mini, mobil monorail, roller coaster mini, istana balon, wahana-wahana edukasi eksplorasi bakat anak dan yang cukup menarik adalah miniatur jalan dan lalu lintas.
Miniatur lalu lintas
Mungkin karena si kecil EL anak laki-laki, dia jadi lebih cenderung tertarik ke permainan mobil-mobilan. Meskipun  sudah mencoba beberapa wahana, si kecil EL rupanya lebih tertarik dan menikmati saat bermain di wahana miniatur lalu lintas. Dengan membayar Rp 10.000,- untuk 10 menit, di wahana ini anak-anak akan dikenalkan cara mengendarai mobil mini berjalan di area jalanan yang mini juga.
Berasa di perempatan jalan raya
Area jalanan mini juga dilengkapi dengan trafik light dan rambu-rambu lalu lintas lainnya. Di wahana ini, anak-anak akan berfantasi seolah sudah bisa menyetir kendaraan di jalanan, lengkap dengan rambu-rambunya. 
Mini coaster
Saling salip dan menghindar supaya tidak bertabrakan di jalan, interaksi tersebut yang saya perhatikan ketika si kecil EL mengendarai mobil mini di wahana lalu lintas mini. Bisa saja kelak nanti, anak-anak kita akan lebih cepat dan mudah belajar berkendara ketika sarana dan pelengkap mereka untuk belajar lebih mendukung seperti saat ini.

Mengelilingi Sanggaluri

Setelah puas memberikan kesempatan si kecil EL mencoba dan menikmati beberapa wahana kesukaannya di Sanggaluri. Saya menyempatkan berkeliling area taman ini sendiri. Trampollin besar dengan satu pintu dan jejaringnya, bisa menjadi wahana aman bermain si kecil EL ketika saya tinggal mengelilingi taman.
Purbalingga dikenal tempatnya pengrajin knalpot mobil dan motor
Mengelilingi area taman, rupanya wahana-wahana yang menjadi awal dari Sanggaluri tidak dihilangkan oleh pihak pengelola. Museum kupu-kupu, museum uang dan juga museum reptil. Semuanya masih bisa saya temui, dengan koleksi kupu-kupunya, koleksi uang-uang kunonya dan aneka reptil-reptil di dalamnya.   
Museum wayang, di dalamnya terdapat koleksi aneka kupu-kupu cantik
Rasanya ingin mengulas satu persatu semua museum-museum yang ada di Sanggaluri. Keterbatasan waktu dan tenaga adalah alasannya.

14 komentar:

  1. Waah bahagianya El bisa bermain di sanggaluri yak, aku juga punya janji nih sama ponakan ngajak ke sini, tp blm sempet2 :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba, tapi kalau diturutin bisa 500rb habis..naik ini itu..hehehe

      Jadi kalau mau ajak ponakan, disiapin spare uang agak lumayan Mba..

      Hapus
  2. 3 hektar luas banget, hati-hati aja kakinya jadi gendut karena puas jalannya menuju wahana yang menarik hehe.. yang penting anak-anak senang ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lumayan Mba, tp bagian tengah memang dibuat rumput untuk outbound..

      Hapus
  3. Bagus juga ya tempatnya, banyak wahananya :D
    Cuman bakal repot juga kalo ditagih ponakan kalo minta kesitu terus tiap hari, hhahaha :))

    BalasHapus
  4. Dengan kata lain, Taman Sanggaluri ini mengembangkan wisata dari yang sudah ada sebelumnya ya. Aku jadi teringat akan Taman Kyai Langgeng.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mas, ngomongin Kyai Langgeng saya jadi inget pernah kesana juga. Betul mirip Mas..

      Hapus
  5. Wah baru Tau soal tempat ini. Penasaran pengen lihat knalpot raksasanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha..ya gitu wujudnya kayak di foto Mas..

      Hapus
  6. Rada mirip Taman Kyai Langgeng Magelang ya,mas.
    Aku penasaran sama koleksi museum wayang dan artefaknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mas, mirip sekali..sejuknya juga sama.

      Hapus
  7. Mobil-mobilnya buatan mana, Mas?
    Kok nyetirnya di kiri bukan di kanan? Di Indonesia kan yang nyetir itu tempatnya di kanan. Maaf nih bila pertanyaan saya kurang berkenan.

    BalasHapus
  8. Maaf saya malah ngga nanya buatan mana, mau mesen ya Mba..pingin yang stir kiri juga. Atau mau pesen yang sedikit antik, Setir di kiri tapi gas di kanan..hahaha

    BalasHapus