Minggu, 03 Juni 2018

Membaur, melihat lebih dekat workshop galangan kapal nelayan di pelabuhan perikanan Cilacap

Dermaga pelabuhan perikanan samudra Cilacap atau biasa disebut dengan singkatan PPSC merupakan dermaga khusus sandar kapal-kapal nelayan di Cilacap. Dermaga sandar kapal nelayan pencari ikan ini dahulu sebenarnya berada di dekat pelabuhan penyeberangan Wijaya Pura, pelabuhan yang biasa digunakan untuk aktivitas penyeberangan napi dan petugas Lapas Nusakambangan.
Kapal berada di workshop pelabuhan
Namun karena semakin padatnya aktivitas kapal di sekitar selat Nusakambangan, maka pelabuhan sandar dan bongkar muat nelayan akhirnya dipindahkan ke pelabuhan buatan yang saat ini diberi nama Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap. 

Pelabuhan perikanan samudra Cilacap memang didesain dan dikhususkan untuk aktivitas kapal-kapal nelayan. Pelabuhan ini berdekatan dengan kantor administrasi PPSC di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selain kantor adminitrasi/Syah Bandar, tempat pelelangan ikan yang luas dan besar juga berada di areal pelabuhan perikanan ini.
Bagian ujung depan kapal sedang dibuat
PPSC tidak hanya digunakan untuk bersandar dan bongkar muat muatan, di dermaga PPSC Cilacap juga tersedia fasilitas workshop docking dan galangan kapal. Jadi tidak hanya kapal bersandar untuk bongkar muat saja yang berada di pelabuhan PPSC. Kapal-kapal nelayan berukuran sedang dan besar juga ada yang sedang berada di fasilitas docking untuk diperbaiki. Bukan hanya docking, workshop untuk galangan kapal-kapal kayu besar yang sedang dirampungkan sesuai pesanan pemiliknya juga ada.
Para pekerja sedang beristirahat sejenak, melepas lelah
Proses pembuatan dan fisnishing dilakukan dengan teknologi sederhana, bukan teknologi modern seperti di luar negeri. Meski terlihat sederhana dalam pembuatannya, namun kapal-kapal hasil buatan fasilitas docking kapal pelabuhan PPSC ini tergolong baik dan banyak kapal-kapal kayu nelayan besar dihasilkan dari sini.

Hunting bersama teman dari komunitas Cilacap Human Interest Photografi

Pagi tadi, saya bersama seorang teman dari komunitas Human Interest Fotografi sengaja hunting untuk memotret mengabadikan aktivitas pembuatan kapal nelayan di fasilitas docking PPSC. Agak kesiangan, puluhan pekerja tampak sudah bekerja sesuai dengan bagian kerja mereka masing-masing. Jadi kami pun bisa dengan leluasa berkeliling geladak kapal, lingkungan sekitar dock dan area workshop. 
Kembali bekerja setelah beristirahat
Untuk bisa membaur, bebas  dan melihat lebih dekat para pekerja pembuat kapal sedang bekerja, kami harus terlebih dahulu melakukan pendekatan personal dan juga ijin pada pemilik workshop. Ini dilakukan agar aktivitas pengambilan foto bisa lebih nyaman dan diterima oleh mereka yang bekerja.

Dengan cara tersebut, pengambilan gambar bisa lebih leluasa dan mereka juga merasa tidak terganggu, bahkan cenderung lebih menerima keberadaan kita di sekitar mereka. Berada di antara susuna kayu damar laut yang sudah mulai membentuk sebuah kapal besar, rasanya takjub dengan hasil karya para pekerja ini.
Pekerja galangan kapal memikul batangan kayu
Meratakan kayu, menarik kayu dengan mesin katrol kayu dari bawah ke atas, memasang papan, mengebor, memaku kayu, menarik kayu-kayu mentah dari bawah ke atas. Aktivitas tersebut bisa saya lihat dan amati di workshop galangan kapal nelayan PPSC ini. 

Saya bersama Mas.Dedi teman dari komunitas CHIP (Cilacap Human Interest Photografi) cukup senang karena bisa diterima dengan baik oleh mereka para pekerja untuk mengambil foto aktivitas mereka.  Bisa diberikan akses bebas mengambil foto, bahkan bisa bercakap akrab sembari berkelakar akrab dengan mereka. Pendekatan personal dan tidak menjaga jarak adalah cara yang cukup baik saat berburu foto-foto aktivitas orang lain yang supaya natural.

Mereka bekerja seperti biasa, sementara kita bisa mendapatkan foto-foto yang natural tanpa mengganggu aktivitas kerja mereka.

6 komentar:

  1. Biasanya area pantai seperti ini udaranya panas..

    Seperti di tempat saya, Lombok.

    Salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak panas Mas, cuma cetar membahana...hehehe, salam kenal juga

      Hapus
  2. Balasan
    1. Ayok sini Mas, jalan-jalan berwisata ke Cilacap.

      Hapus
  3. Salam kenal mas Ari,
    maaf baru bisa kunjungan balik sekarang
    wah kalau ngebayangin industri galangan kapal, lingkungan kerjanya keras ya mas..apalagi kalau yang ngebayangin emak2 macam saya he he he..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keras sih enggak Mba, cuman work hard aja..hehehe. Begitulah kehidupan di sekitar pelabuhan Mba, makasih udah mampir..

      Hapus