Sabtu, 02 Juni 2018

Mengingat budaya dan sejarah Cilacap bersama Cilacap Human Interest Photografi

Adalah komunitas penggiat fotografi, seni dan budaya dari Cilacap. Ada Om.Tonni, Mas.Enung, Mas.Amir, Mas.Bambang dan beberapa lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu disini. Dalam wadah bernama CHIP (Cilacap Human Interest Photografi), mereka menggiatkan wacana bahwa situs sejarah, seni dan budaya tidak boleh musnah dan hilang tanpa dokumentasi sama sekali.
antusiasme warga dalam pameran sejarah dan budaya
Dalam bingkai foto, mereka mengabadikan berbagai moment-moment perhetalan seni budaya. Mereka mengabadikan berbagai tempat-tempat bersejarah yang mungkin suatu saat bisa rusak, berubah atau bahkan hilang tergerus perkembangan dan kemajuan jaman.

Pun demikian dengan budaya dan seni. Derasnya pengaruh budaya barat dan timur tengah juga turut mempengaruhi berbagai sendi-sendi kesenian dan budaya di masyarakat kita. Tentu sangat disayangkan jika kelak kita, anak dan cucu generasi penerus harus lupa dan kehilangan jati diri dalam budaya seni dan situs-situs sejarah asli karena tanpa sempat mempelajari dan mengabadikannya!
Benteng Klingker Nusakambangan, oleh Mas.Dedi Triyana dokumentasi chip 
Komunitas fotografer CHIP bukanlah sebuah organisasi formal berbadan hukum. Komunitas ini hanyalah wadah sesama penyuka fotografi, pengiat budaya dan seni. Karena hal tersebut, akhirnya munculah ide untuk mengabadikan, mempamerkan dan menyimpan dokumen foto berbagai kegiatan seni, budaya dan situs-situs sejarah lokal yang mulai hampir terlupakan generasi saat ini.

Ngabuburit sambil memajang foto-foto budaya dan sejarah.

Memanfaatkan ruang publik di alun-alun kota Cilacap. Dengan bingkai sederhana dan dibiayai oleh sumbangan kantong pribadi komunitas CHIP. Sebuah pameran bernama CHIP (Cilacap Human Interest Photografi) berlangsung dalam tiga hari. Pameran yang berlangsung dari tanggal 26 – 29 Mei 2018 tersebut biasanya dimulai dari pukul 16.00 s/d 22.00.
Cap Go Meh pantai Teluk Penyu, oleh Mas.Dedi Triyana
Hanya dikelola sesama penggiat. Pameran ini memanfaatkan ruang kosong yang digunakan untuk memajang rak-rak berisi foto-foto hasil karya anggota komunitas ini.
Gedung VOC, komplek Pelindo Cilacap, foto Om.Tonny Hartono
 Antusiasme warga tampak terlihat dari minat pengunjung alun-alun yang menyempatkan berhenti melihat satu persatu beberapa rak bingkai tempat foto-foto yang terpasang. Pengunjung tampak menikmati dan terlihat mengingat kembali bahwa mereka memiliki ragam seni, budaya asli Cilacap dan bangunan-bangunan sejarah yang patut mereka ingat sebagai saksi sejarah.
Pemakaman Kerkof, foto Om.Tonny Hartono
Beberapa dokumen event kesenian lokal juga turut memeriahkan perhelatan pameran bertema ngabuburit bersama CHIP ini. Beberapa diantaranya adalah event kesenian kuda lumping, pesta adat sedekat laut, klothekan lesung, upacara Cap Go Meh dan beberapa perhelatan budaya lainnya di berbagai sudut kota kabupaten Cilacap.

Sedangkan foto situs-situs sejarah yang juga ikut dipamerkan di pameran ini meliputi. Benteng klingker di pulau Nusakambangan, benteng pendem Cilacap, pemakaman Belanda Kerkof, panembahan Kyai Kendil Wesi, rumah dinas perhutani Cipari dan masih banyak foto situs-situs sejarah lainnya yang tidak bisa saya sebutkan disini.
Upacara Larung Sesaji, foto Mas.Enung
Dengan pameran ini, anggota komunitas ini berharap bahwa warga masyarakat terutama kaum muda Cilacap, harus mengerti dan tahu bahwa di kabupaten Cilacap pun, potensi wisata seni, budaya dan tempat-tempat bersejarah juga banyak dan harus mereka banggakan sebagai warga Cilacap.
Upacara Sedekah Laut pantai Jetis Kroya, foto Mas.Bambang Lis
Selain memperkenalkan beragam seni, budaya dan situs sejarah. Kegiatan juga bertujuan untuk mendokumentasikan keberagaman tersebut. Dengan harapan jika kelak keberagaman budaya dan situs sejarah punah karena perkembangan jaman, dokumentasi masih ada dan bisa diperlihatkan sebagai saksi sejarah visual.

5 komentar:

  1. Yang pemakaman itu di daerah mana mas? Menarik itu untuk dikunjungi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenernya kalau mau ke nyebrang ke Nusakambangan pasti ngelewati Mas. Tapi nggak nggeh jadi ngga tau kalau di deket tangki-tangki Pertamina ternyata ada situs pemakaman jaman dahulu, bernama Kerkof.

      Hapus
    2. Oke mas, sepertinya bakal kuagendakan ke sana

      Hapus
  2. Saya salah fokus nih, Mas.
    CHIP mengingatkan saya pada salah satu majalah komputernya kakak saya. Apalagi diulang berkali-kali tuh. Trus, liat ada Suka Hati jadi ingat lagu Kalau Kau Suka Hati. Jadi tidak konsentrasi saya bacanya. Mohon maaf ya, Mas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, nda papa Mba. Ini cuma masalah cara pandang saja.

      Hapus