Sabtu, 07 Juli 2018

Besar merekah, bakso urat super di warung bakso LA

Pagi ini, saya sengaja tidak makan pagi terlalu banyak. Semalam, pesan whatsapp dari seorang kawan untuk mengambil beberapa foto di warung baksonya sudah final dan akan dilakukan siang ini. Beberapa kali saya mendapatkan tawaran untuk menjadi juru foto makanan di beberapa usaha kuliner milik teman-teman dekat.

Pinjem tangan pelanggan lain, buat modelnya
Sejujurnya saya belum fokus dan berani mengambil pekerjaan profesional untuk jenis juru foto makanan. Karena saya merasa belum expert dan hanya bermain insting saja saat mengambil foto-foto makanan. Jadi hanya membantu teman-teman yang membutuhkan support untuk foto makanan di tempat usahanya.

Nama warungnya “Warung Bakso LA, bakso khas Banjarnegara”. Terletak di jalan Rawa Bendungan Cilacap. Jadi kalau dari arah pasar Limbangan Cilacap, warungnya berada di kiri jalan sebelum jembatan kecil di komplek Rawa Bendungan Cilacap. Bangunannya berwarna hijau dan tidak terlalu besar, tapi bersih.

Memasuki ruangan yang tidak terlalu besar, tapi bersih. Saya bisa mengambarkan kalau warung ini bisa menampung sekitar 20 sampai 30 pelanggan dengan kursi lesehan dan meja makan menggunakan kursi.

Disini tidak menawarkan terlalu banyak varian bakso, hanya tiga varian bakso yaitu : bakso biasa, bakso urat super dan bakso beranak. Pun demikian dengan mie ayamnya, hanya dua varian mie ayam yaitu : mie ayam biasa dan mie ayam bakso.

Setelah sejenak berdiskusi, akhirnya kami sepakat bakso yang akan dijadikan bahan pengambilan gambar adalah bakso urat super. Bakso urat super dijual dengan harga Rp 25.000,- per porsi sama dengan harga bakso beranak. Sedangkan bakso biasa dijual dengan harga lebih murah sebesar Rp 12.000,-

Bakso uratnya gede!

Setelah sesaat menunggu sambil mengambil beberapa foto mie ayam dan racikan bakso yang akan disiapkan untuk difoto, akhirnya rebusan bakso urat super pun matang ditandai dengan bakso mekar merekah. Ah benar-benar terlihat mengoda!

Potongan daging sapi disiapkan

Bakso siap racik dan siap disiram kuah bakso

Beberapa foto segera saya ambil sedari bakso diletakkan ke dalam mangkuk hingga kuah bakso dituangkan. Beberapa angel pengambilan gambarpun saya coba pilih demi mendapatkan hasil foto yang baik. Sampai meminjam tangan pelanggan lain untuk dijadikan model pun saya lakukan, demi foto terbaik tentunya.

Enak!

Setelah sesi pengambilan foto usai, sesi yang paling ditunggu dan merupakan sesi akhir adalah menikmati seporsi makanan yang baru saja kita foto! Bakso urat yang sudah terlihat sangat menggoda sedari tadi diracik akhirnya pun bisa saya cicip!

Kuah disiramkan ke dalam bakso

Sesendok kuah bakso yang belum saya tambahkan apapun baik saus, cuka maupun sambal saya suapkan ke dalam mulut. Kuah yang meskipun beberapa saat menunggu ini masih terasa panas di lidah, namun rasa tetap lah rasa! Gurih kaldu sapi terasa dominan di dalam mulut saya.

Segera bakso pun saya potong untuk saya campurkan dengan kuahnya yang sudah saya cicip terlebih dahulu. Jujur, perpaduan rasa bakso urat yang dominan rasa daging sapinya dengan kuah yang gurih nikmat, rasanya menciptakan sensasi menikmati bakso yang sebenar-benarnya.

Mie ayam disini juga menggoda, wajib dicoba

Harga yang ditawarkan sebesar Rp 25.000,- tidak akan terasa saat porsi dan rasa yang terhidang sangat sesuai dengan apa yang kita bayarkan!

Saya menjadi yakin, bahwa rasa dari seporsi makanan benar-benar mampu mengingatkan kita pada suatu tempat untuk kita singgahi kembali.

19 komentar:

  1. Itu yang ungu-ungu di mangkuk pelanggan yang Mas Ari foto apa? Kok sekilas mirip sikat gigi ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, bukan sikat gigi kok, tapi pisau kecil. Buat motong bakso uratnya yang gede.

      Hapus
  2. Sukses terus ya,kawan.. hasil pemotretannya bagus. Tampilan sajian baksonya terlihat detil, merekah besar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Mas, sukses juga buat Mas.Himawan..

      Hapus
  3. Balasan
    1. Udah pernah ke Cilacap belum Mba, sapa tau lewat bisa mampir nyicip mendoan dan kuliner lainnya yang juga enak-enak!

      Hapus
  4. Saya bukan pecinta baso, sekadar penikmat. Jadi penasaran makan di baso di sini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dicoba Mba.Dyah kalau pas lewat di tanah nang luas bernama Cilacap. Makasih udah mampir di mari, btw almarhum Istri saya dulu adalah salah satu penggemar resep-resep di blog Mba.Dyah lho..

      Hapus
  5. Wah enak banget ini baksonya. Kalau bakso kayakanya nggak ada yang nolak ya, semua doyan :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya begitulan Mba, dari 100 orang yang kita temui. Paling hanya 1 - 3 orang saja yang nggak suka bakso, tapi masih mau kalau terpaksa. Kuliner bakso menurut saya termasuk kuliner favorit orang Indonesia.

      Hapus
  6. Duh liat hasil foto baksonya aja bikin saya langsung ngiler. Apalagi kalau lihat langsung, pasti saya mah enggak fokus motonya dan malah pengin langsung makan hehehe.

    Mana harga seporsinya terjangkau di kantong.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau mau jujur, baksonya dan kuahnya juga enak beneran Mba..hehe

      Hapus
  7. Kesalahan nih buka foto bakso malem malem, jadi lapeeer...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, bikin mie instan rasa bakso aja Mba..bisa sedikit terobati

      Hapus
  8. Well, Okay. Foto-foto bakso ini sukses membuat saya mengusap mulut pertanda ngiler. Walaupun saya bukan die-hard bakso.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, okay makasih Mas..makasih juga udah mampir disini.

      Hapus
  9. sebagai pecinta Bakso dan warga LA, saya kira ini bakso ada di Lenteng Agung dan udah pengen didatangin aja nih warung. Ternyata Cilacap tohh..
    Jadi, singkatan LA nya kepanjangan dari apa ya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu, saya juga nggak ngerti kepanjangan dari LA di bakso ini Mba..hehehe

      Hapus
  10. Dilihat dari sudut pengambilan gambar, kejelasan gambar membuat perut lapar. Sukses besar ambil fotonya.

    BalasHapus