Mencoba Pecel Pincuk Pak Toyib Purwokerto

Satu jam lebih perjalanan Cilacap Purwokerto ternyata menjadikan perut yang belum sempat diisi makanan sedari pagi menjadi terasa kosong dan menuntut untuk segera diisi. Meski waktu sudah menunjukkan pukul 09.00, tapi kesibukan lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman Timur Purwokerto masih terlihat sibuk dan ramai lancar.

Pecel pincuk plus telur goreng dadar

Kota Purwokerto tergolong kota yang terus dan lebih berkembang dibandingkan kota-kota di sekitarnya. Seperti Cilacap, Purbalingga atau Banjarnegara. Pusat perbelanjaan berupa mall sudah lebih dahulu ada di Purwokerto dibanding kota lain di sekitar Purwokerto. Sebutlah Rita super mall dan Moro mall.

Pun demikian dengan serbuan kuliner brand asing seperti Pizza, KFC, Bread Talk dan gerai-gerai makanan kekinian lainnya juga turut menyemarakkan pilihan penyuka kuliner di Purwokerto. Namun di tengah derasnya serbuan kuliner asing dan kekinian di Purwokerto, kuliner-kuliner lokal sebagai identitas kota masih tetap terjaga dan tetap mendapat hati penikmatnya.

Untuk mencari makanan seperti soto, sate, bakso atau pecel masih bisa dan mudah kita jumpai di sudut-sudut kota Purwokerto. Dari yang kelas kaki lima ataupun di dalam rumah makan modern sekalipun.

Karena waktu yang masih sangat layak disebut pagi, maka saya pun memutuskan untuk mencari makanan pengganjal perut semacam soto atau pecel. Karena soto sudah terlalu sering, sedangkan nasi campur “rames” rasanya terlalu berat. Akhirnya pilihan jatuh ke nasi pecel pincuk Pak.Toyib.

Foto dari Local Guide, milik Mas.Mutesra Andika

Tempatnya tidak terlalu besar,  tapi saat menjelang jam makan siang, halaman parkir warung makan ini selalu dipenuhi mobil dan motor pengunjungnya. Inilah salah satu alasan saya pagi ini memilih mencoba sarapan nasi pecel pincuk di warung ini.

Pecel Pak.Toyib memang enak

Memasuki warung pecel pincuk Pak.Toyib, tempatnya tergolong sedang terdiri dari delapanan baris meja makan yang perkiraan mampu menampung enam pengunjung setiap mejanya. Menu lain selain pecel juga ada di warung ini. Seperti sop daging sapi, garang asem atau rica-rica mentok juga ada. 

Selain nasi pecel dan menu lainnya. Di meja juga terlihat beberapa nampan berisi kudapan seperti mendoan, bakwan dan perkedel yang siap dijadikan teman menikmati seporsi nasi pecel pincuk. 

Nasi pecel pincuk Pak.Toyib

Hanya menunggu kurang lebih 10 menit, satu porsi nasi pecel beralas daun pisang dengan lauk telur dadar khas rumahan dan peyek kacang sudah terhidang di meja saya. Tidak lupa, sebelum menyantapnya, saya mengambil beberapa foto untuk dokumen di artikel ini.

Suap demi suap sengaja saya nikmati perlahan, demi merasakan kenikmatan hakiki dari seporsi nasi pecel ini. Menurut saya, kenikmatan seporsi pecel adalah saat rebusan sayur pecelnya direbus pas tidak terlalu lunak. Kemudian siraman bumbu pecelnya pun bisa meresap hingga ke sela-sela sayurannya. Sehingga perpaduan nasi, sayuran dan bumbu mampu menyatu menjadi suatu kenikmatan di mulut dan dirasakan lidah. Seolah-olah memaksa kita untuk berkata “ini enak!”.

Harga nasi pecel pincuk Pak.Toyib

Harganya relatif murah. Satu porsi nasi pecel dengan lauk telur dadar dan peyek kacang hanya Rp 10.000,- saja. Selain dengan telur dadar, ada pilihan lauk lain berupa ayam goreng atau empal daging. 

Yuk dicoba, kalau aku sih pingin balik lagi dan nyoba menu lainnya..